23 Juli 2008

Upaya Penyelamatan dalam Mimpi

Benarkah mimpi yang kita alami setiap hari itu ada maknanya? Pakar peneliti tidur memberitahu kita, bahwa mimpi itu ada artinya, alam mimpi akan memanifestasikan suasana kehidupan saat itu. Selain itu, tidur bukan saja dapat membantu kita beristirahat. Bahkan dalam pengaruh secara halus dan tak terasa, alam mimpi membantu kita belajar akan arti kehidupan.

Suatu ketika mungkin anda pernah mengalami mimpi yang aneh. Di alam mimpi terus bermunculan bayangan hitam, tidak berdaya melarikan diri di tengah hutan, bahkan pemandangan yang tidak terkait terus bermunculan bagaikan film, pemandangan-pemandangan yang tampak kacau ini, benarkah ada hubungannya dengan kehidupan kita sehari-hari?

Ketika bermimpi, otak besar menangani perasaan, amarah, gelisah, topik seksual, dan lain-lain, hasil penelitian pakar mendapati, bahwa setiap orang rata-rata mengalami lima mimpi saat tidur. Alam mimpi bukan tidak ada maknanya, ia mewakili suasana kehidupan kita saat itu.

Misalnya mimpi ujian di dalam kelas artinya anda sedang menghadapi tantangan besar, mimpi melarikan diri atau terjatuh artinya cemas akan kehilangan kendali atas suatu peristiwa, dengan memahami keadaan anda, mungkin akan dapat membantu anda menangani perasaan.

Memahami suasana dalam mimpi dapat membantu kita menyadari keadaan di sekeliling kita, menyelesaikan konflik dalam kehidupan, ahli terkait menuturkan, bahwa saat tidur, stamina aktivitas otak besar sama seperti di pagi hari, hanya saja tidak ada aktivitas kesadaran.

Bermimpi juga merupakan suatu formulasi pembelajaran, ia dapat membantu kita belajar musik, belajar sepeda dan main catur. Karena itu, jangan lagi mengindahkan tidur anda, bermimpilah yang indah, maka perjalanan hidup anda akan lebih bermakna.

Berikut ini adalah sebuah kisah nyata dan mengharukan yang terjadi di sebuah kota di Polandia, yang berhubungan dengan mimpi.

Seorang gadis remaja bernama Mayna dan pemuda Laosher saling mencintai, namun, Perang Dunia I memisahkan kedua sejoli ini, Laosher masuk tentara dan pergi ke medan perang. Sejak itu, setiap hari Mayna ke gerbang desa menunggu kekasih tercintanya pulang. Tepat sebulan sebelum perang berakhir, tiba-tiba Mayna bermimpi, ia bermimpi Laosher kekasihnya terjepit oleh sebuah batu besar di sebuah gua yang sempit, meskipun telah berusaha sekuat tenaga, namun tetap saja tidak dapat menyingkirkan batu raksasa itu.

Mayna merasa aneh dengan mimpinya, namun, ia juga tidak dapat menjelaskan mengapa, setiap hari ia masih saja ke gerbang desa dan menunggu, namun tak disangka, pada tahun kedua musim panas ia bemimpi lagi dengan mimpi yang sama. Hanya saja dalam mimpi kali ini tampak sebuah benteng, lintasan pegunungan di benteng terhambat oleh batu raksasa yang ambruk, dan dari dalam benteng itu sayup-sayup terdengar teriakan Laosher minta tolong.

Mimpi kali ini memberi firasat pada Mayna, ia merasa Laosher benar-benar berada dalam benteng, akhirnya ia pun pergi mencari benteng itu. Karena tidak dapat menyebut nama benteng tersebut, ia terpaksa mencari di seluruh negeri tanpa tempat yang pasti, orang-orang menganggap Mayna sudah gila, namun, Mayna berkeyakinan teguh dengan firasatnya.

Suatu hari pada bulan April 1920, Mayna datang di sebuah dusun kecil, tiba-tiba ia mendapati ada sebuah benteng di puncak gunung, persis seperti benteng yang ada dalam mimpinya. Tanpa menghiraukan segalanya lagi, ia berlari ke benteng itu. Warga desa sangat takjub dengan usaha Mayna dan turut serta menuju ke luar reruntuhan benteng di puncak gunung itu. Setelah mendengar cerita Mayna, semua orang datang membantu. Dan diluar dugaan, setelah seharian bekerja keras, muncul keajaiban, ternyata sayup-sayup terdengar teriakan seorang laki-laki dari bawah batu. Dengan bergegas semua orang memindahkan batu dan menyelamatkan orang ini, dan orang tersebut memang benar adalah Laosher!

Ternyata, dalam perang yang berkecamuk Laosher menjadikan benteng sebagai tempat persembunyian, namun, tembakan meriam musuh mengenai benteng, sehingga membuatnya terkubur di dalam gua. Untung saja di dalam gua itu ada sumber air dan bahan makanan, begitulah ia bertahan hidup selama 2 tahun di dalam gua.

Sumber: Tabloid Era Baru No. 5 Tahun Ke-3