06 Agustus 2008

Bocah Gembala yang Cerdas

Alkisah pada zaman dahulu kala, ada seorang bocah gembala yang sangat terkenal, dia dapat menjawab dengan cerdas soal apa pun. Pejabat setempat juga telah mendengar akan kehebatannya, tetapi, dia tidak percaya. Kemudian, ia mengutus seorang kurir untuk membawa bocah gembala itu ke istananya, ia ingin menyaksikan sendiri apakah cerita-ceria itu benar sebagaimana yang ia dengar selama ini.

Setelah pejabat istana itu bertemu dengan bocah gembala tersebut lantas ia berkata padanya: “Jika kamu bisa menjawab tiga pertanyaan, saya akan mengundangmu untuk tinggal bersama denganku di istana, dan akan memperlakukanmu layaknya anak kandung sendiri.“ Bocah gembala itu lalu bertanya: ”Apa tiga pertanyaan itu?” Pejabat istana itu berkata: ”Pertanyan pertama adalah, ada berapa tetes air di laut?” Bocah gembala itu lalu menjawab: “Terlebih dahulu Anda harus memerintahkan membuat bendungan raksasa, menyumbat semua sungai, dan tidak membiarkan mereka (air sungai) mengalir masuk lagi ke laut, sesudah itu saya akan menghitung tetesan air. Kemudian saya baru memberitahu Anda.”

Pertanyaan kedua yang diajukan pejabat istana adalah: “Ada berapa banyak bintang di langit?” Bocah gembala itu mejawab: “Tolong berikan saya secarik kertas putih.“ Setelah menerima kertas itu, lalu sang bocah gembala melukis banyak sekali bulatan kecil dengan mopit (kuas) di atas kertas, saking banyaknya hingga tidak tampak dan tidak terhitung. Seusai menggambar, lalu ia berkata pada pejabat istana itu: ”Bintang di langit sama banyaknya dengan bulatan kecil di atas kertas, mohon diperiksa!” namun, tidak ada yang dapat menghitungnya.

Selanjutnya pejabat istana mengajukan pertanyaan terakhir: “Keabadian ada berapa detik?” Bocah gembala termenung sejenak, lalu menjawab: “Gunung Jin Gang sangat jauh dari Beijing, harus menghabiskan banyak waktu baru bisa memanjat sampai di puncak, kemudian harus menghabiskan waktu baru bisa berjalan mengintari gunung, dan harus menghabiskan banyak waktu lagi baru bisa turun dari gunung. Ada seekor walet yang setiap 10.000 tahun akan terbang ke Gunung Jin Gang untuk mengasah moncongnya. Saat setelah segenap gunung gundul diasah oleh moncong walet ini, keabadian baru berlalu satu detik.”

Pejabat istana itu memandang sang bocah gembala, kemudian memandang semua orang di istana, lalu berkata: ”Kamu adalah seorang yang cerdas, telah menjawab semua pertanyaan saya. Mulai sekarang, kamu sudah seperti anak kandung saya sendiri, boleh tingal bersama dengan saya di istana.” Bocah gembala itu berhasil. Belakangan pengembala itu juga telah banyak menjawab pertanyaan yang ditujukan kepadanya.

Artikel: Lark, Dajiyuan