04 Januari 2009

Orang yang Ulet Pasti Berhasil

Di sebuah kampus universitas di Amerika, ada dua mahasiswa bersahabat, satunya bernama Frank, satunya lagi bernama Paul. Sejak semester dua, Paul yang miskin hampir tak bisa tidak harus bergantung pinjaman pada sesama teman sekampusnya untuk hidup. Saat tamat, Paul yang berutang sebanyak US$ 1.200 pergi tanpa pamit, dan sejak itu menghilang begitu saja. Orang yang memberi pinjaman susul-menyusul meminta Frank agar jika sempat memberi tahu pada Paul, bahwa mereka akan memperkarakannya ke pengadilan.

Frank berusaha meyakinkan teman-teman sekampus yang marah, ia mengatakan bahwa berdasarkan pemahaman dirinya terhadap Paul, meskipun ia sangat miskin, namun dia belum pernah ditaklukkan oleh kemiskinan dan kesulitannya. Dia memiliki keuletan yang kuat, dan orang yang ulet pasti akan berhasil. Ia meminta kepada teman-teman itu untuk bersabar beberapa waktu.

Dengan mengandalkan kepribadian dan wibawa serta kecakapan Frank yang luar biasa, masalah pengaduan ke pengadilan untuk sementara tidak dipersoalkan, waktu terus bergulir dan 10 tahun sudah berlalu.

Sepuluh tahun kemudian, dalam suatu reuni mahasiswa yang dipimpin oleh Frank, ada seorang yang kurus datang tergesa-gesa dalam perjalanannya, dan begitu dilihat secara seksama, ternyata adalah Paul. Dari balik dadanya, Paul mengambil secarik kertas yang dilipat-lipat, dan memberitahu pada teman-temannya yang hadir di sana, “Hari ini saya datang untuk membayar utang, setiap sen uang pinjaman tercatat secara terperinci di atas kertas ini.…”

Pada saat itu, semua orang baru tahu ternyata Paul menghilang bukan karena menghindari tagihan utang, dia sama sekali tidak pulang ke rumah. Setelah gagal mencari pekerjaan di mana-mana, dia naik sebuah kapal barang samudera dan bekerja sebagai pekerja kasar, dia telah berlayar di mana-mana mengikuti kapal barang tersebut. Terakhir, ia beralih ke Swiss, dan setelah mendarat, mendapatkan sebuah pekerjaan sebagai guru SD, dan dengan honor yang kecil telah cukup mengumpulkan uangnya waktu itu.

Setelah mendengar cerita Paul, balai pertemuan menjadi hening, sampai Frank menghampiri dan dengan hangat memeluk Paul, semua orang terharu. Selanjutnya, dalam sebuah memoar, Frank menceritakan kisah tersebut. Frank merupakan sebutan akrab teman-teman sekampusnya, namanya yang sebenarnya adalah Franklin Roosevelt, Presiden Amerika Serikat ke-32. Dialah orang yang bangkit kembali setelah mengalami kegagalan, seorang yang mengatakan bahwa “Orang yang teguh dan ulet pasti berhasil” dan bahkan dirinya sendiri yang telah membuktikan kata-kata itu.


Sumber: Tabloid Era Baru, No. 04 Tahun Ke-2