07 Mei 2009

Jangan Remehkan Kebaikan yang Kecil dan Jangan Lakukan Keburukan Sekecil Apa pun

Kerajaan Zhongshan adalah sebuah kerajaan kecil pada jaman peperangan antar negara Tiongkok. Suatu ketika, raja mengundang semua perwira-perwira terkenal di ibukota untuk makan malam, dan Sima Ziqi adalah salah satu tamu yang diundang. Karena Sima satu-satunya perwira yang tidak dihidangkan kue yang terbuat dari susu domba, ia menjadi sangat marah. Ia pergi ke kerajaan Chu dan membujuk raja Chu untuk menyerang Zhongshan.


Akhirnya kerajaan Chu melancarkan serangan terhadap Zhongshan, dan raja Zhongshan kabur. Raja Zhongshan kemudian memperhatikan ada dua orang bersenjata yang membuntutinya. Baginda bertanya kepada mereka, ”Mengapa Anda membuntuti saya?” Mereka menjawab, ”Ayah kami pernah hampir meninggal karena kelaparan. Anda memberinya semangkuk makanan. Ayah kami memberitahu kami, ”Jika raja sampai menghadapi bahaya, kalian harus mempertaruhkan nyawa untuknya.” Maka, kami datang kemari untuk mati demi yang mulia.”


Memandangi langit, raja menghela napas dan berkata, ”Memberi tidak ditentukan oleh seberapa besar atau kecil, tetapi berdasarkan kebutuhan. Kebencian tidak ditentukan oleh seberapa dalam atau dangkalnya, tetapi berdasarkan seberapa terlukanya orang tersebut. Saya kehilangan kerajaan karena kue dari susu domba, dan memperoleh dua pejuang dari semangkuk makanan.” Karena kelalaian atau kurangnya perhatian, sepotong kue menyebabkan raja kehilangan kerajaannya.


Melalui kejadian ini, kita dapat memahami bahwa perkara-perkara besar atau kecil, dan kata-kata, kuat atau lemah, keduanya dapat melukai orang. Karena itu kita mesti hati-hati terhadap apa yang kita ucapkan, dan apa yang kita perbuat sehari-harinya. Perbuatan baik yang kecil bagaikan bara hangat di salju untuk orang yang membutuhkannya. Maka kita, jangan pernah meremehkan perbuatan baik yang kecil, namun jangan melakukan perbuatan buruk sekecil apa pun.


Sumber: Qing Yan/www.Minghui.org