16 November 2008

Kemurahan Hati

Memaafkan kesalahan orang lain berarti kemuliaan pada diri sendiri. Xiao Po Na mengetahui ketika ada orang yang menjulukinya dengan panggilan “keledai,” dia sama sekali tidak marah, malah sebaliknya menganggapnya sebagai suatu pujian, dengan senang hati menerimanya. Dia mendorong semangatnya sendiri dengan panggilan keledai tersebut, sebab keledai memiliki sifat kerendahan hati, sederhana, tekun dan sifat khususnya yang selalu puas dengan apa yang diperolehnya, terhadap tangan kasar dan penghinaan semua dihadapinya dengan tenang.


Kisah ini kelihatannya sangat menggelikan, dan merupakan sebuah kenyataan yang diabaikan oleh banyak orang. Banyak sekali orang dalam seumur hidupnya, hanya mementingkan kehormatan nama dan keuntungan, tetapi lupa bahwa dia akan mati di kemudian hari. Setiap orang sejak dilahirkan, tidak ada yang tahu kapan dirinya akan mati, maka hidup juga bukan milik kita sendiri. Dia bilang, ”Tidak ada orang yang menjadi marah oleh karena hilangnya kehidupan.” Ada orang yang mengritik Lincoln bermuka dua. Dia berkata sambil menunjuk wajahnya sendiri yang sangat biasa lagi pula tidak begitu gagah: “Jika saya mempunyai wajah yang satunya lagi, coba Anda renungkan apakah saya masih akan menyandang wajah ini?”


Dalam sidang interpelasi yang dihadiri Perdana Menteri Inggris Churchil, ada seorang anggota kongres wanita menunjuk Churchil dan memarahinya: “Jika saya adalah istri Anda, saya pasti akan memasukkan racun dalam kopimu!”


Di saat demikian, semua anggota kongres diam, semuanya tegang menanti bagaimana Churchil akan menjawabnya. Churchil dengan tenang dan kalem menjawab perlahan: “Jika Anda istri saya, saya pasti akan menghabiskan seluruh isi kopi itu.” Sepanjang hidup manusia, orang yang tidak takut dikritik sudah tidak banyak, namun orang yang memiliki kemurahan hati seperti ini jauh lebih sedikit lagi!


Sumber: Dajiyuan